16 Juli 2009

Budaya Lokal (suku bangsa, Bahasa di Indonesia))

Bangsa Indonesia terbagi atas ratusan suku bangsa, yang masing-masing memiliki adat dan tradisi berbeda. Merekapun mempunyai bahasa daerah yang berlainan, dengan ratusan dialek dan logat bahasa.
Jika dikelompokkan, diperkirakan terdapat sekitar 200 sampai 250 bahasa daerah.
Dari daftar sementara suku bangsa di Indonesia yang dikumpulkan, diperkirakan terdapat sekitar 360 kelompok suku bangsa.

Dilihat dari ras, penduduk Indonesia juga memiliki beberapa ras.
Ras didasarkan kepada persamaan ciri-ciri fisik dari kelompok manusia.
Manusia Indonesia yang termasuk ke dalam ras Mongoloid
Melayu antara lain orang Jawa, orang Minang, orang Menado, Orang Sunda dan lainnya. Namun kelompok-kelompok yang berasal dari satu ras itu mengembangkan kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda.
Demikian halnya dengan ras Melanesosid yang ditemukan di Irian, terdiri dari banyak bahasa dan kebudayaan yang berbeda-beda, padahal mereka berasal dari satu ras.

Menurut Koentjaraningrat (1990) suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.

Namun pengertian mengenai suku bangsa di Indonesia seperti tersebut di atas dalam kenyataannya sangat kompleks, ada yang menyempit dan ada yang meluas.
Misalnya penduduk Irian terdiri atas orang Sentani, orang Marindanim, orang Serui, orang Kapauku dan sebagainya yang masing-masing memiliki kebudayaan dan bahasa khas yang mereka gunakan dalam kelompoknya masing-masing.
Namun apabila mereka hidup di luar Irian akan mengaku sebagai orang Irian.

Demikian halnya yang dialami oleh orang jawa yang tinggal di luar Jawa, semuanya mengaku sebagai orang Jawa, tetapi ketika tinggal di Jawa tidak mau disamakan, karena memang berbeda sukunya.

Pengertian di atas sebenarnya lebih tepat kalau disebut dengan istilah kebudayaan lokal untuk menyebut mereka yang mengelompokkan diri dalam suku bangsa-suku bangsa,
artinya kebudayaan yang dimiliki dan diakui oleh masyarakat suku bangsa setempat.
Dalam arti lebih luas adalah ketika mereka mengaku sebagai orang Irian, orang Jawa, orang Bali ketika mereka tinggal di luar daerah yang bersangkutan.

Berdasarkan jumlah bahasa daerah di Indonesia, Esser, Berg dan St. Takdir Alisyahbana memperkirakan adanya 200 sampai 250 suku bangsa di Indonesia.
Kemudian Jaspan yang pernah menyusun daftar suku-suku bangsa di Indonesia berpendapat bahwa jumlah suku bangsa di Indonesia ada 360.

Koentjaraningrat mengemukakan bahwa jumlah suku bangsa di Indonesia adalah sebagai berikut:

No Pulau Jumlah suku bangsa

1 Sumatera 42
2 Jawa dan Madura 8
3 Bali dan Lombok 3
4 Kalimantan 25
5 Sulawesi 37
6 Timor 24
7 Kep. Barat Daya 5
8 Maluku 9
9 Ternate 15
10 Irian 27
Jumlah 195

Pemerintah Indonesia sendiri untuk kepentingan administratif yang sifatnya praktis membagi suku bangsa di Indonesia menjadi tiga golongan, yaitu: suku bangsa, golongan keturunan asing, dan masyarakat terasing.
Suku bangsa memiliki daerah asal dalam wilayah Indonesia.
Berbeda dengan golongan keturunan asing, golongan ini adalah penduduk Indonesia yang berasal dari luar Indonesia seperti Cina, Arab, India, Eropa.

Kebudayaan nenek moyang hanya untuk dianut dalam kehidupan pribadi mereka saja, karena mereka harus menggunakan kebudayaan nasional.
Hal ini karena mereka hidup dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, menikmati keamanan di Indonesia, menikmati kesejahteraan di Indonesia bahkan sampai melahirkan keturunan beberapa generasi di Indonesia.

Golongan penduduk keturunan asing ini diharapkan dapat berasimilasi dengan penduduk dimana mereka tinggal atau sepenuhnya menganut kebudayaan nasional Indonesia.
Hal ini telah dibuktikan oleh orang Arab-Indonesia yang telah menyatu mencapai asimilasi dan mereka hanya dibedakan dari penduduk asli Indonesia melalui ciri-ciri fisiknya saja yang memang secara kodrat sulit dihilangkan.

Masyarakat terasing merupakan golongan suku bangsa yang terisolasi dan masih hidup dari berburu, meramu atau berladang padi dan umbi-umbian dengan cara ladang berpindah-pindah.
Mereka membuka hutan dengan cara membakar hutan.
Biasanya mereka terhambat dari perubahan dan kemajuan karena isolasi geografi mereka. Namun kadang-kadang juga karena upaya-upaya mereka sendiri yang disengaja untuk menolak bentuk perubahan, seperti halnya orang Baduy di Banten.

Beberapa golongan masyarakat terasing yang masih tinggal antara lain adalah:
orang laut yang tinggal di perahunya seperti yang ada di daerah sulawesi tengah dan sulawesi tenggara,
suku kubu, penduduk yang tinggal di kepulauan Mentawai,
orang Baduy di Banten Selatan,
orang Punan (Penan) di sepanjang hulu sungai-sungai besar Kalimantan;
orang Tajio di Sulawesi tengah,
orang Amma Toa di Sulawesi Selatan, dan sebagainya

Bahasa di Indonesia
Menurut Kepala Pusat Bahasa Depdiknas, Dr. Dendy Sugondo, penyusunan peta bahasa ini sudah berlangsung selama 15 tahun karena proses pengumpulan data bahasa ibu dari satu daerah ke daerah lain mengalami kendala geografis. Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 746 bahasa daerah dan 17.508 pulau.

Pusat Bahasa mencatat setidaknya ada 746 bahasa daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 420 yang terpetakan dengan jelas, baik jumlah penuturnya, ragam dialeknya, dan sejauh apa penggunaannya di keseharian masyarakat, demikian penjelasan Kepala Pusat Bahasa Depdiknas, Dr. Dendy Sugondo.

Jakarta (ANTARA News) - Penelitian Pusat Bahasa menemukan 746 macam bahasa ada di Indonesia, atau 12 persen dari total macam bahasa yang ada di dunia. Menurut Kepala Pusat Bahasa Depdiknas Dendy Sugono di Jakarta Kamis, jumlah bahasa di Indonesia terus meningkat. Penelitian awal pada 1970 ditemukan ada 250 bahasa, tetapi sekarang terdata 746 bahasa dari berbagai suku dan daerah ada di Indonesia. Pusat Bahasa, tambahnya, sejak 15 tahun lalu melakukan penelitian atas perkembangan bahasa di Indonesia dan hingga kini telah dilakukan atas 420 macam bahasa.

Tidak ada komentar: